Tidak mengerti kenapadiberi nama DOUBLE BAZOOKA (DB), yang jelas dari tulisan yang pernah saya baca, atena ini adalah antena yang dibangun dan dikembangkan oleh staf M.I.T untuk dihunakan reciever signal radar militer punya Amerika, yang dibuat tahun 1940, yang punya keunggulan dibagian recieve (penerimaan). yang salah satu stafnya kebetulan oanggota amatir amerika, nama organisasinya lupa, sebut saja ORARA (Organisasi Amatir Radio Amerika) 😊😊. dari sinilah tahun 1950 mulai digunakan oleh orang orang amatir.
Tahun 1968 salah seorang anggota ORARA dengan call sign W8TV mempopulerkan antena DB ini. dentgan menulis artikel QST th 1968.
ini menurut yang bisa saya baca dan terjemahkan, dari ARRL ANTENA BOOK, mudah mudahan tidak banyak salah. dan awalnya bentuk antena DB seperti ini
sedangkan yang saat ini khususnya di indonesia banyak dipergunakan adalah antena DB versi anggota ORARA dengan cal sign K3DAV dengan handle name DAVID. yang beliau tulis dibeberapa artikel online di tahun 2010. begini versi aslinya dari beliau, berikut rumus ngitungnya
sedangkan penggunaan jenis coaxial lain seperti RG 11 (75 ohm) rg 58, dll. tetap bisa dipergunakan tetapi performanya tidak dijamin seperti menggunakan RG 8 tanpa aluminium foil, menurut beliau.
ANTENA DB YANG SAYA BANGUN :
proyek antena DB pertama saya, saya bikin sekitar pertengah th 2015 dan masih saya pergunakan hingga saat ini.
Saya membangun antena DB ini menggunakan coaxial RG 58 belden. dengan resiko performa tidak seperti yang dijamin oleh K3DAV tapi tidak mengapa, kerana modal yang pas pasan sayang kalo membeli rg8. Jadi dengan segala resiko kurang sempurnanya, antena tetap saya bangun.
Rumus :
total panjang = 460/frekwensi
bagian tengah = 325/frekwensi
SEBAGAI CONTOH ANTENA YANG SAYA BIKIN
senter frekwensi yang saya inginkan di 7.100 maka :
panjang total = 460/7.100 = 0,006478
hasil peritungan ini dalam satuan kaki, untuk menjadikan meter dikalikan 0,03048 sehingga diperoleh nilai 1,9747 saya bulatkan menjadi 1,975 yang artinya 19,75 meter
bagian tengah = 325/7.100 = 45,77 ini masih dalam satuan kaki untuk jadi meter dikalikan 0,03048 menjadi 13,95 meter.
ini dia konfigurasi antena saya
sudah 4 atena yang saya bangun dengan perhitungan tersebut dan menunjukan hasil yang bagus di SWRnya.
Antena yang saya pergunakan saat ini, senter bergeser tidak di 7.100 seperti yang saya inginkan, tetapi bergeser di 7.040 ditest dengan analiser. dan ternyata di 14 MHz SWR menunjukan di bawah 1:1,3 dan yang lebih mengejutkan ternyata di 21 mhz SWR yang sangat bagus, 1:1,0. RS 50 Ohm, XS : 0 ditest menggunakan MFJ 269c. dan sudah saya test untuk berkomunikasi dengan bahrain, oman, china dan rusia di band 21 Mhz dengan report 59. ini juga yang membuat saya mendapat teguran, karena secara kelas sya masih siaga saat itu, sedangkan band 21 Mhz untuk penggalang dan penegak.(akan saya bongkar di tulisan berikutnya)
diawal pembuatan, saya coba memotong kabel lebih panjang beberapa cm dari hasil perhitungan rumus, alhasil center maching bergeser jauh dibawah frekwensi yang saya inginkan yaitu frekwensi 6.800 Mhz, kemudian saya potong lagi persis sesuai hasil perhitungan.dan diperoleh hasil diband 7 Mhz center maching di 7.040 apabila diukur dengan analizer MFJ 269c, tetapi di SWR radio iom ic-718 SWR tidak bergerak alias sender mulai frekwensi 6.990 - 7.135 Mhz ditest menggunakan mode RTTY dan CW dengan power 100 Watt.
ditulisan berikutnya akan saya review lebih detail mengenai antena Double bazooka buatan saya yang saya pergunakan di icom ic -718